-->

Kumpulan Pantun Jenaka

Pantun Jenaka - ialah pantun yang bertujuan untuk menghibur orang yang mendengar, terkadang dijadikan sebagai media untuk saling menyindir dalam suasana yang penuh keakraban, sehingga tidak menimbulkan rasa tersinggung dan dengan pantun jenaka diharapkan suasana akan semakin menjadi riang (sumber: wikipedia).

Seorang pendengar pun terkadang mambalas pantun yang tidak kalah jenaka atau lucu sehingga musuhnya di tertawakan teman-temannya dan suasana akan menjadi semakin lebih riang.

Seperti orang betawi yang menggunakan pantun untuk menghibur masyarakat sekitarnya.

Bercanda harus dilakukan karena membuat hidup kita lebih rileks sehingga pikiran kita tidak terlalu terbebani oleh pekerjaan yang sangat berat.

Misalnya menggangkat karung beras, mengangkat beton dengan mesin walaupun menggankat betonnya dengan mesin tapi mengendalikan mesinnya membutuhkan ketelitian yang baik, mengankat orang seperti masyarakat yang menggunakan jasa angkut orang untuk menyebarangi air laut untuk sampai ke kapal.

Pendengar lebih suka pantun yang beraturan dan tidak terlalu panjang namun membuat pendengar tertawa.

Masyarakat indonesia lebih suka pantun yang berciri khas daerah tempat asalnya seperti betawi, jawa dan lain-lainnya.

Hal yang diperlukan dalam membuat pantun ialah harus berhubungan dan tertata rapih.

Bagi sobat yang binggung membuat pantun Saya kasih kumpulan pantun sebagai bahan refrensi dalam membuat pantun sobat bahkan sobat bisa menggunakannya.

Kumpulan Pantun Jenaka

Minum sekuteng
Pake kue cucur
Gue ganteng
Tapi ko lu ancur

Buat apa panen kelapa
Kalau belum tumbuh tunas
Buat apa membeli vespa
Cicilan kompor saja belum panas

Jalan-jalan bersama kakak
Ditengah jalan lihat kepompong
Aku tertawa terbahak-bahak
Melihat kucing makan kendondong

Jalan-jalan ke pinggir empang
Nemu sendok dipinggir empang
Hati siapa tak bimbang
Saya botak minta dikepang

Ada tuyul ketemuan
Ada juga kuntilanak
Kalau Kamu takut begituan
Udah aja jadi anak

Buah mengkudu
Dibungkus plastik
Semua juga tahu
Kalau Aku cantik

Burung perkutut
Burung kutilang
Kamu kentut
Enggak bilang-bilang

Buah pisang buah tomat
Disimpan didalam lumbung padi
Pantas tercium bau menyengat
Rupanya kau belum mandi

Gemuruh tabuh bakan kepalang
Diasah lembing berkilat
Gemetar tubuh harimau belang
Nampak kambing pandai bersilat

Buah mangga rasanya manis
Dibungkus rapat didalam peti
Sayang kalau wajahnya artis
Tapi gayanya macam hello kitty

Malam hari memasak gurita
Dicampur cabe dan buah berminyak
Memang kamu cantik jelita
Sayang ketawanya kaya kuntilanak

Makan belimbing dicampur terasi
Bikin kelepeon ditambah santan
Wajahnya aja kayak artis televisi
Tapi kelakuannya seperti setan

Paling enak burung gelatik
Diatas awan terbang melayang
Memang banyak wanita cantik
Cuma adik yang abang sayang

Naik delman ke malaya
Jangan lupa bawa pengukur
Siapa yang tidak tertawa
Lihat sibotak ingin dicukur

Disana kosong disini kosong
Tidak ada batang tembakau
Bukan Aku berkata bohong
Ada katak memikul kerbau

Burung pipit turun ketawa
Kakinya panas kena blerang
Nenek sedih jadi tertawa
Melihat kakek main kelereng

Sisa kue sudah basi
Piring kaca susun berangkap
Sejak ayam jadi polisi
Banyak elang yang tertangkap

Kalau ketam pergi ke rawa
Lintah turun ke dalam kali
Kalau monyet sedang tertawa
Mukannya lucu sekali

Ingat dongeng batu belah
Sungguh asyik ceritanya
Terburu-buru pergi sekolah
Ternyata lupa pakai celana

Kucing bermain dengan tali
Kera duduk membaca koran
Bagaimana hati tak geli
Kepala botak suka sisiran

Malam hari banyak nyamuk
Nyamuk takut burung perkutut
Badan kamu memang gemuk
Tapi sayang suka kentut

Berenang jauh para ikan
Mereka main hatinya senang
Badan kurus kurang makan
Kalau ditiup goyang-goyang

Dari tomang ke kali sapu
Bawa tampah menjemur ikan
Kamu memang pintar menyapu
Semua sampah masih berserakan

Nemu gelang di perkarangan
Sayang gelang sudah karatan
Siapa buang sampah sembarangan
Pasti pacarnya orang utan

Bayi kecil tidur anteng
Jaga mulut jaga lisan
Dia itu memang ganteng
Sayang masih sering ingusan

Ibu berjualan ditengah pasar
Pasar baru tanah gempol
Badannya sih memang besar
Tapi masih suka ngompol

Anak manis orangnya santun
Nenek tua jualan dituntun
Bolehkah kita bermain pantun
Pantunnya bagus sebagai penuntun

Mari beriman kepada takdir
Mari takut kepada neraka
Bolehkah sindir-menyindir
Sindiran lewat pantun jenaka

Mengikuti adik membeli mainan
Mengikuti mama membeli bedak
Baru pulang berwisata dari ragunan
Ada yang mengikuti yaitu badak

Ke bali membeli bayu
Sekalian membeli pernak-pernik
Kalau kamu pintar merayu
Rayulah cewek cantik

Ada harta tidak terjaga
Ada peti tidak terkunci
Bahana cinta anak remaja
Sekejap kasih sekejab benci

Beli kain warna merah
Dari kediri pakenya batik
Digodain jangan marah
Salah sendiri punya wajah cantik

Pergi ke Giant membeli papan
Diatas meja ada pensil muntul
Jika Kamu ingin pergi ke hutan
Hati-hati dikejar macan tutul

Ada mobil ada tas
Ada manusia ada motor
Ada monyet yang sepatunya lepas
Lama-lama kakinya akan kotor

Melihat nenek memakai gigi palsu
Saya yakin ia mau memeakan pepaya
Tak tersangka kau ingin melihat susu
Susunya yang berada dalam kebaya

Anak gadis anak janda
Pergi kepasar membeli kedondong
Ane permisi numpang naya
Kirimin pantun jenaka buat ane dong

Dimana kuang hendak bertelur
Diatas lata dirongga batu
Dimana tuan hendak tidur
Diatas dada dirongga susu

Elok berjalan kota tua
Kiri kanan berbatang sapat
Elok berbini orang tua
Perut kenyang ajaran dapat

Naik ke bukit membeli lada
Lada sebiji debelah tujuh
Apanya sakit berbini janda
Anak tiri boleh disuruh

Orang sasak pergi ke bali
Membawa pelita semuannya
Berbisik pekak dengan tuli
Tertawa si buta melihatnya

Jalan-jalan ke rawa-rawa
Jikia capai duduk dipohon palem
Geli hati menahan tawa
Melihat katak memakai helm

Limau purut ditepi rawa
Buah dilanting belum dimasak
Sakit perut sebab tertawa
Melihat kucing duduk bededak

Jangan suka makan mentimun
Karna banyak getahnya
Hai kawan jangan melamun
Melamun itu tak ada gunanya

Panas-pans kota jakarta
Akibat pemanasan dunia
Bila ingin lulus sarjana
Tidur malam tanpa celana

Awalnya bertemu artis tara
Artisnya bersuara merdu
Bila rindu mulai membara
Itulah tanda cinta berpadu

Jambu merah
Didinding
Jangan marah
Just kidding

Nasi uduk masih anget
Belinya dipinggir jalan
Yang lagi duduk manis banget
Bolehkah kita kenalan

Mangga muda jangan dibeli
Karena rasanya asem sekali
Kusangka dia masih berdiri
Ternyata sudah punya enam suami

Membeli bajau dihari minggu
Baju dibeli didalam pasar
Ingin peluk dirimu tapi aku tak mampu
Karena badanmu terlalu besar


Itulan kumpulan pantun jenaka, semua pantun jenaka Saya dapat dari blog lain dan ada beberapa yang Saya buat sendiri.

Mari kita bergembira bersama teman-teman dan jangan lupa membantu teman yang sedang kesulitan dengan menghiburnya.

Saya tutup pstingan ini dengan pantun

Pakaian bagus cendrawasih
Sobek tertusuk duri
Cukup sekian terimakasih
Saya hendak undur diri

1 Response to "Kumpulan Pantun Jenaka"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel